Ibu beliau adalah Farwah binti Al Qosim seperti yang telah kami sebutkan tadi, ibunya Farwah adalah Asma' binti Abdurrahman bin Abu Bakar As Shidiq, oleh kerana itulah beliau mengatakan : " Aku telah dilahirkan oleh Abu Bakar sebanyak dua kali".
Beliau lahir di kota Madinah pada hari Isnin kira-kira tiga belas hari sebelum akhir Rabiul Awal pada tahun 80H ada juga yang mengatakan 83H , dan beliau meninggal dunia di kota Madinah pada malam Isnin 15 Rejab tahun 148H beliau dimakamkan di pemakaman Baqi' di Qubah Abbas bersanding di kubur ayahnya, kakeknya dan pamannya Al-Hasan bin Ali.
Beliau meninggalkan lima orang putera iaitu Muhammad , Ismail, Abdullah, Musa, dan Ali Al Uraidhi yang merupakan leluhur Bani Alawy, nanti biografi beliau akan kami paparkan pada penyebutan mereka dalam qosidah ini.
Imam Ali Haddad menyebut Imam Ja'far Shadiq dalam qosidahnya sebagai guru imam-imam besar, kerana banyak kalangan imam-imam yang menimba ilmu dari beliau contohnya : Yahya bin Sa'id , Ibnu Juraid , Imam Malik, Sofyan Tsauri, Sofyan bin Uyainah , Abu Hanifah, Syu'bah dan Ayyub. Dan dikeranakan banyaknya ilmu, hikmah-hikmah, sifat-sifat terpuji nasihat yang baik yang dinukilkan dari beliau juga banyaknya orang-orang yang berdatangan dari segala penjuru untuk menimba ilmu dari beliau.
Ketenaran beliau tersebar di seluruh penjuru hingga Umar bin Miqdam menyatakan : "Bila aku melihat Ja'far bin Muhammad aku lansung mengetahui bahawa beliau termasuk keturunan para nabi."
Berikut adalah nasihat-nasihat beliau:
- Tiada bekal yang lebih baik daripada takwa dan tiada perkara yang lebih baik dari menahan ucapan , tiada musuh yang lebih berbahaya dari kebodohan dan tiada penyakit yang lebih parah dari kebohongan.
- Bila kalian mendengar satu kata dari seorang muslim, maka ertikanlah dengan anggapan yang paling baik hingga bila kalian tidak menemukan alasan yang baik untuk ucapan ini , maka celalah diri kalian.
- Bila kamu berdosa, maka mintalah ampun kerana dosa-dosa itu telah terkalungkan pada leher orang-orang sebelum mereka diciptakan , sedangkan yang membuat mereka celaka adalah terus menerus melakukannya.
- Barangsiapa yang merasa lambat datangnya rezki hendaknya memperbanyak istighfar , barangsiapa yang merasa takjub akan keadaan dirinya dan ia ingin melanggengkannya hendaknya ia membaca :
"Masya Allah laa quwwata illa billah."
- Allah telah mewahyukan kepada dunia : "Layanilah siapapun yang melayani-Ku dan susahkanlah siapapun yang melayanimu."
- Para ahli fiqih adalah pengemban amanat para rasul selama mereka tidak menandatangani pintu penguasa
- Bila kamu mendengar sesuatu yang kurang sedap tentang saudaramu , maka carilah alasan untuknya dari satu sampai tujuh puluh alasan , kalau kamu belum mendapatkannya , maka katakanlah : "Bisa jadi ia memiliki alasan yang tidak aku ketahui." Hal ini hampir sama dengan nasihat beliau di atas, tetapi yang ini maknanya lebih mencakup apapun yang kurang enak baik ucapan ataupun perbuatan.
- Empat perkara yang tidak boleh ditinggalkan oleh orang yang mulia : Ia berdiri dari tempat duduknya untuk menghormati ayahnya, melayani tetamunya, menaiki sendiri haiwan tunggangannya dan melayani orang yang belajar darinya.
- Kebaikan tidak akan menjadi sempurna kecuali dengan tiga perkara : Memandangnya sedikit, menutupinya dan menyegerakannya, kerana bila kamu memandangnya sedikit ia akan semakin besar, bila kamu menutupinya kamu akan menyempurnakannya, dan bila kamu menyegerakannya, maka kamu akan diberi ucap selamat.
Di antara wasiat beliau kepada puteranya Musa :
- Wahai anakku! Barangsiapa yang menerima apa yang Allah berikan padanya pasti ia akan puas, barangsiapa yang melirik apa yang dimiliki oleh orang lain niscaya ia mati dalam keadaan miskin, barangsiapa yang tidak rela terhadap apa yang Allah bagikan untuknya bererti ia curiga kepada Allah akan ketentuan-Nya, barangsiapa yang meremehkan kekurangan dirinya niscaya ia akan membesar-besarkan kesalahan orang lain , dan barangsiapa yang menganggap kecil kesalahan orang lain niscaya ia akan menganggap besar kesalahan sendiri.
- Wahai anakku! Barangsiapa yang membuka tabir orang lain, maka tampaklah aib anak-anaknya sendiri, barangsiapa yang menghunus pedang kejahatan, niscaya ia terbunuh oleh pedang itu sendiri , barangsiapa yang menggali lubang untuk orang lain niscaya ia jatuh sendiri ke dalamnya , barangsiapa yang masuk ke tempat orang-orang bodoh niscaya ia terhina , barangsiapa yang berkumpul dengan para ulama niscaya ia terhormat , dan barangsiapa yang memasuki tempat kejahatan niscaya ia tercurigai.
- Wahai anakku! Janganlah kamu menghina orang lain niscaya mereka akan menghinamu dan janganlah kamu campur tangan pada perkara yang human urusanmu niscaya kamu akan terhina.
- Wahai anakku! Sampaikanlah kebenaran, yang menguntungkanmu ataupun yang merugikanmu.
- Wahai anakku! Jadilah orang yang menyuruh pada perbuatan ma'ruf dan mencegah perbuatan munkar , menyambung tali hubungan dengan orang yang memutus hubungan denganmu , memulai pembicaraan dengan orang yang mendiamkanmu, memberi orang yang meminta darimu, dan jauhilah perbuatan adu domba kerana perbuatan itu menanamkan permusuhan di hati orang banyak, juga jangan sekali-kali kamu mencari aib orang lain.
- Wahai anakku! Bila kamu berkunjung, maka kunjungilah orang-orang yang baik dan jangan kamu kunjungi orang-orang yang jahat.
No comments:
Post a Comment